Pengertian Konservasi Taman Nasional Zamrud

Filosofi Konservasi Taman Nasional Zamrud

Taman Nasional Zamrud mengusung filosofi konservasi yang berpusat pada pelestarian ekosistem gambut unik. Ekosistem rawa gambut membutuhkan ribuan tahun untuk terbentuk dan hanya menampung vegetasi khusus. Konservasi ini tidak hanya melestarikan keanekaragaman hayati tetapi juga mendukung perekonomian masyarakat sekitar.

Filosofi berkelanjutan mengutamakan pemulihan kawasan gambut yang rusak melalui restorasi dan rehabilitasi terpadu. Pemanfaatan berkelanjutan mencakup penelitian, pendidikan, dan konservasi spesies tanpa mengancam kepunahan alami. Pengelolaan kolaboratif melibatkan pemerintah, BUMN, dan swasta untuk menjamin keberlanjutan jangka panjang.

Pilar Utama Konservasi Zamrud

Pemanfaatan Berkelanjutan

Mengoptimalkan potensi ekosistem gambut untuk penelitian, pendidikan, dan wisata konservasi berkelanjutan.

tnzamrud

Preservasi Ekosistem Gambut

Melindungi hamparan luas lahan gambut dari kerusakan, degradasi, dan ancaman kebakaran eksternal.

tnzamrud

Konservasi Keanekaragaman Hayati

Melestarikan 38 jenis burung, spesies langka, dan habitat alami fauna endemik kawasan.

Sistem Zonasi Taman Nasional Zamrud

Zona Inti

Kawasan mutlak dilindungi untuk pelestarian keanekaragaman hayati khas ekosistem gambut asli.

tnzamrud

Zona Rimba

Area penyangga zona inti yang menjadi habitat transit satwa dan perlindungan gambut.

tnzamrud

Zona Pemanfaatan

Lokasi operasi sumur minyak BOB dengan infrastruktur penunjang yang telah ada.

Sistem Zonasi Taman Nasional Zamrud

Sistem zonasi Taman Nasional Zamrud ditetapkan melalui SK Dirjen KSDAE untuk pengelolaan efektif kawasan. Zona inti seluas 11.307,97 hektare melindungi keanekaragaman hayati khas ekosistem gambut secara mutlak. Zona rimba tersebar sebagai area transit satwa dan penyangga zona inti di seluruh kawasan.

tnzamrud

Program Perlindungan Biodiversitas

Program perlindungan biodiversitas mencakup 38 jenis burung dengan 12 spesies dilindungi khusus. Konservasi fauna langka meliputi harimau Sumatra, beruang madu, dan berbagai primata endemik kawasan. Pelestarian flora khas mencakup ramin, pinang merah, dan spesies Dipterocarpaceae di habitat aslinya.