Indonesia menargetkan pencapaian 30 persen kawasan konservasi dari total wilayah pada 2045 mendatang. Visi Indonesia Emas 2045 menetapkan target intensitas emisi Gas Rumah Kaca turun 93,5 persen. Strategi Keanekaragaman Hayati dan Aksi Nasional (IBSAP) 2025-2045 menjadi panduan strategis pengelolaan alam. Pemerintah mengintegrasikan konservasi dalam Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional 2025-2045 sebagai fondasi pembangunan berkelanjutan. Pengembangan pariwisata berkelanjutan di kawasan konservasi akan mendorong kesejahteraan masyarakat sekitar. Target melindungi 30 persen area darat dan laut pada 2045 melalui kolaborasi multi-pihak. Usulan taman nasional baru seperti Gunung Slamet menunjukkan komitmen perluasan kawasan konservasi. Pengelolaan kawasan konservasi akan diperkuat melalui program edukatif dan pemberdayaan masyarakat lokal. Indonesia bertekad menjadi negara maju berwawasan lingkungan dengan kualitas hidup berkelanjutan.
Teknologi digital akan mentransformasi pengelolaan taman nasional melalui drone dan penginderaan jauh. Strategi Nasional Ekonomi Digital 2030 mencakup 6 pilar pengembangan infrastruktur teknologi hijau. Kecerdasan buatan dan big data akan menganalisis pola perubahan iklim dalam kawasan konservasi. Implementasi smart grid dan teknologi IoT akan meningkatkan efisiensi monitoring ekosistem taman nasional. Aplikasi berbasis AI akan memprediksi bencana alam dan memberikan rekomendasi mitigasi dini. Program konservasi digital akan melibatkan sekolah lapang dan edukasi virtual untuk generasi muda. Transformasi digital fase Lead 2045 akan menetapkan Indonesia sebagai standar inovasi teknologi konservasi. Robotika dan otomasi akan meningkatkan efisiensi perlindungan satwa liar dan tumbuhan langka. Teknologi digital diharapkan meningkatkan produktivitas konservasi hingga 70 persen menjelang 2050.