Keunggulan Konservasi Taman Nasional Zamrud

Kekayaan Biodiversitas Eksklusif
Di wilayah sekitar danau tumbuh flora spesies langka yaitu pinang merah yang warnanya lebih cerah dibanding pohon pinang umumnya. Flora khas tepi danau ini diketahui sulit untuk tumbuh di daerah lainnya seperti pohon ramin, jangkang, durian burung. Beberapa spesies diantaranya bahkan merupakan spesies langka yang cukup sulit untuk ditemukan di kawasan lain.
Taman Nasional Zamrud dihuni oleh 38 jenis burung dengan 12 di antaranya jenis yang dilindungi seperti enggang dua warna. Satwa penghuni kawasan diperkirakan mencapai sekitar 33 spesies burung, 1 spesies reptil dan 18 spesies mamalia termasuk harimau Sumatra. Berbagai jenis satwa hidup liar di sini mulai dari jenis hewan endemik, liar, sampai yang dilindungi.

Sistem Pengelolaan Inovatif dan Kolaboratif
Zonasi adalah pembagian wilayah pengelolaan kawasan taman nasional ke dalam unit pengelolaan sesuai dengan peruntukannya dan kondisi kawasannya. Pembagian zonasi dalam TN Zamrud meliputi zona inti, zona rimba, zona pemanfaatan, zona tradisional, zona rehabilitasi, dan zona khusus. Zona pemanfaatan ditujukan sebagai lokasi pengembangan pariwisata serta konservasi alam dan lingkungan hidup dengan konsep ekowisata.
Pengelolaan secara kolaboratif dipimpin Pemerintah Provinsi Riau akan melibatkan beberapa pihak termasuk BUMN seperti Pertamina dan swasta. Pengelolaan kawasan melakukan koordinasi dan melibatkan para pihak pemangku kepentingan termasuk pemerintah daerah, swasta, masyarakat setempat, perguruan tinggi. Kerjasama dengan banyak pihak bertujuan untuk menjamin keberhasilan dan keberlanjutan pengelolaan taman nasional Zamrud yang lebih baik.
Aspek Utama Konservasi Taman Nasional Zamrud

Perlindungan Habitat Satwa Liar
Menjaga zona inti seluas 11.307 hektare sebagai sanctuary mutlak bagi fauna endemik seperti harimau Sumatera, beruang madu, dan berbagai jenis primata.

Restorasi Ekosistem Gambut
Pemulihan lahan gambut terdegradasi melalui rewetting, revegetasi, dan revitalisasi untuk mengembalikan fungsi ekologis alami.

Pengendalian Kebakaran Lahan
Sistem monitoring 24/7 dan pembangunan sekat kanal untuk mencegah pengeringan gambut yang dapat memicu kebakaran.

Rehabilitasi Vegetasi Asli
Penanaman kembali spesies flora khas gambut seperti ramin, meranti rawa, dan tumbuhan endemik lainnya.

Pengelolaan Kualitas Air
Pemantauan dan pemeliharaan tinggi muka air gambut optimal untuk menjaga ekosistem Danau Pulau Besar dan Danau Bawah.

Konservasi Ex-Situ Spesies Langka
Program penangkaran dan restocking ikan arwana, belida, serta spesies terancam punah lainnya.

Pengawasan dan Penegakan Hukum
Patroli rutin untuk mencegah perburuan liar, pembalakan ilegal, dan aktivitas merusak lainnya.

Penelitian dan Monitoring Berkelanjutan
Studi ilmiah berkala untuk memantau kesehatan ekosistem dan mengembangkan strategi konservasi yang adaptif.

Diplomasi Konservasi Taman Nasional Zamrud
Taman Nasional Zamrud menjadi platform kerjasama strategis antara pemerintah, swasta, dan masyarakat lokal. Model kolaboratif ini menciptakan governance inovatif untuk pelestarian berkelanjutan. Pendekatan multi-stakeholder membuktikan efektivitas konservasi melalui sinergi kepentingan bersama.
Keterlibatan PT. Bumi Siak Pusako-Pertamina dan APRIL Group menunjukkan evolusi industri bertanggung jawab lingkungan. Zona khusus yang mengakomodasi operasi minyak sambil menjaga ekosistem menjadi model coexistence. Partnership ini menciptakan win-win solution pembangunan ekonomi dan pelestarian alam.
Forum masyarakat enam desa sekitar membentuk jaringan diplomasi grassroots yang melegitimasi konservasi. Pendekatan bottom-up mengintegrasikan kearifan lokal dalam kebijakan pengelolaan. Diplomasi tingkat komunitas menjadi fondasi sustainability dengan melibatkan masyarakat sebagai guardian alam.